MyIslamedia - Wanita kebanyakan memang memiliki kecenderungan ingin melihat suaminya sukses dan mendapatkan penghasilan yang banyak sehingga kebutuhan rumah tangga seluruhnya bisa tercukupi. Itu adalah sebuah hal yang alami dan normal ketika masih dalam batasan-batasan tertentu.
Ada cerita menarik untuk direnungkan oleh para wanita yang sudah bersuami, tentang sahabat Rasulullah SAW. yang gemar meminta-minta, bernama Hakim bin Hizzam. Suatu hari dia mendatangi Rasulullah Saw. untuk meminta sesuatu dan beliau memberinya. Pada saat yang lain, dia datang dan meminta lagi, Rasulullah tetap memberinya. Lantas, beliau menasehatinya, "Hakim, harta memang seperti taman-taman hijau. Secara lahir sangat manis.
Namun, jika hati istighna (merasa cukup dengan tidak berharap dan meminta-minta), harta itu mendatangkan keberkahan bagimu. Akan tetapi, jika tamak dan rakus, ia tidak akan membawa berkah. Sebagaimana orang yang berpenyakit sapi lapar, setiap makan, dia tidak pernah kenyang." Setelah mendengar nasehat Rasulullah Saw. Hakim sadar dan berkata kepada Rasulullah Saw., "Sejak hari ini saya tidak akan menyusahkan orang lain lagi."
Bagi Muslimah yang tidak bekerja, sementara suami berpenghasilan pas-pasan bahkan kekurangan, memang menjadi dilema. Menyikapi kondisi tersebut, seorang istri selayaknya tidak berpangku tangan apalagi meminta-minta untuk menutupi kekurangannya. Dikatakan dalam hadist, "Seseorang diantara kalian akan selalu meminta-minta sehingga dia nanti bertemu dengan Allah, sedangkan mukanya tidak ada daging sama sekali" - (HR Bukhari, Muslim, dan Ahmad).
Sebaliknya, Rasulullah SAW. memerintahkan agar tetap bertawakal, tetap berusaha maksimal dan berdoa tanpa putus asa. Jika suami berpenghasilan pas-pasan, seorang istri boleh membantunya bekerja, dengan izin suami dan tidak meninggalkan tugas utamanya dalam keluarga.
Semoga anda bisa menjadi istri yang mampu bertawakal dan senantiasa mendoakan suami agar selalu kuat dan dilimpahkan rezeki oleh-Nya.
Bantu sebarkan informasi ini -- Republished by MyIslamedia
